We Serve The Nation

SELAMAT DATANG

Nikmati Layanan Terbaik Kami

DERMAGA I

KM.Musthika Kencana

DERMAGA II

KM.Dharma Kencana IX

DERMAGA III

KM.Dharma Rucitra I

DERMAGA III

KM.Kirana II

Jumat, 26 Juli 2013

PT ASDP Tawarkan Dua Opsi

.
MERAK, BP - PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) memberikan dua opsi kepada pemerintah terkait penanganan antrean kendaraan di Pelabuhan Merak, terutama pada musim arus mudik Lebaran. Opsi tersebut adalah memberikan discount hingga 50 persen kepada calon penumpang kapal yang mau menyeberang ke Bakauheni, dan opsi kedua adalah menaikan harga tiket sebesar 50 persen bagi mereka yang mau melakukan penyeberangan di malam hari.
Hal itu terungkap saat Dirut PT ASDP, Danang Baskoro menyapaikan persiapan angkutan arus mudik Lebaran 2013, di ruang VVIP PT ASDP Cabang Merak, Rabu (24/7).
Danang pun mengungkapkan alasan munculnya dua opsi tersebut. Menurutnya, perjalanan kapal roro di lintasan Merak-Bakauheni hanya terjadi kepadatan pada malam hari, sementara pada siang hari hampir semua kapal yang beroperasi dalam keadaan kosong atau tanpa penumpang. Penumpukan penumpang pada malam hari itulah yang menurutnya menyebabkan antrean dan kepadatan luar biasa di Pelabuhan Merak.
“Kalau malam memang padat, tapi di siang hari kapal tidak punya penumpang. Ini jelas ketimpangan yang perlu dicari solusinya. Makanya muncul tawaran dua opsi itu, yang berlaku hanya saat arus mudik Lebaran saja,” terangnya.
Masih kata Danang, jika harga tiket pejalan kaki Rp13.000, maka bagi pemudik yang mau melakukan perjalanan di siang hari akan mendapatkan discount 50 persen, sehingga penumpang hanya perlu membeli tiket Rp6.500 saja. “Demikian sebaliknya, penumpang yang melakukan perjalanan malam akan dinaikkan 50 persen, jadi mereka harus membeli tiket dengan harga Rp19.500. ini opsi yang sudah saya tawarkan. Intinya satu, agar pemudik yang melakukan perjalanan bisa merata baik siang maupun malam,” jelasnya.
Stimulus yang dia sebut sebagai pemanis semacam itu perlu dilakukan, agar penumpang mau melakukan perjalanan di siang hari. Dan masyarakat akhirnya punya pilihan, kalau mau murah dan dapat discount ya nyeberangnya pada siang hari saja. “Ini yang menurut saya perlu dicermati. Toh hanya diberlakukan pada arus mudik saja. Tujuannya tentu saja agar tidak terlalu pada di malam hari dan lengang di siang hari,” tandasnya.
Namun, opsi yang ditawarkan Danang sejak dua bulan lalu itu hingga kemarin belum mendapatkan persetujuan. Menurutnya, Dirjen Perhubungan Darat hanya mau kalau harga tiket didiscount di siang hari, sementara di malam hari harganya tetap. Alasannya karena takut memberatkan masyarakat. “Kalau begitu ya tentu saja operator kapal yang keberatan. Idealnya menurut saya siang discount malam naik,” pungkasnya.
Dalam kesempatan itu, Danang juga mengkhawatirkan kebijakan pemerintah pusat yang menetapkan bahwa truk non sembako dibatasi mulai H-4 Lebaran.
Menurutnya, kebijakan pembatasan truk yang akan menyeberang itu terlalu mepet dengan prediksi puncak arus mudik yang akan terjadi pada H-5. “Anda bisa bayangkan, puncak arus mudik diprediksi terjadi pada H-5, sementara truk yang akan menyeberang distop sementara pada H-4. Jelas ini akan menyebabkan antrean panjang,” ujarnya kepada BANTEN POS, kemarin.
Menurutnya, antrean pasti akan terjadi sebab kemampuan areal parkir Pelabuhan Merak hanya 3.562 kendaraan, sementara kendaraan yang akan menyeberang dan masuk ke Pelabuhan Merak lebih dari jumlah itu. “Karenanya saya berharap agar persoalan antre ini tidak menjadi momok yang menakutkan. Media juga perlu memberikan pemahaman kepada pengguna jasa bahwa antre adalah sebuah keniscayaan. Antre itu ya untuk lancar, jadi jangan dianggap sesuatu yang menakutkan,” ujarnya.
Terpisah, Ketua Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) Merak, Togar Napitupulu menyambut baik opsi yang ditawarkan Dirut PT ASDP itu. Berdasarkan data BANTEN POS, Togar memang sudah menghembuskan masalah itu sejak arus mudik 2011 lalu. Namun, Togar mengaku discount yang mencapai 50 persen itu terlalu tinggi, yang dikhawatirkan akan terjadi penumpukan juga di siang harinya.
“Kalau down dan up-nya 50 persen itu terlalu tinggi. Bisa-bisa nanti kita yang kewalahan. Idealnya ya 25 persen lah,” kata Togar.
Perihal alat keselamatan seperti pelampung yang menjadi perhatian Menteri Perhubungan, EE Mangindaan, Togar menegaskan bahwa semua kapal yang ada di Merak sudah memenuhi standar semua. Bahkan jauh lebih besar persediaan pelampung itu dari pada kapasitas kapal. “Kita sudah siap semua. Bahkan pelampung yang ada di masing-masing kapal jauh lenih banyak dari kapasitas penumpang. Anda bisa cek setiap kapal,” pungkasnya.(IGO)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar